Travel Guide Indonesia

Travel Guide Indonesia
Bali - Indonesia

Selasa, 25 Agustus 2009

Simpati Untuk WS Rendra, Burung Paling Terkenal di Indonesia

Apakah anda pecinta dan pemelihara Burung?

Bagi para pecinta satwa ini pastilah tahu bahwa hewan yang umunya pandai berkicau ini tidak begitu sulit untuk dipelihara.

tahukah anda bahwa burung yang paling terkenal di Indonesia, baru saja diberitakan telah tiada.

Apa reaksi bangsa Indonesia atas meninggalnya burung tersebut? Sangat sangat berduka sedalam-dalamnya! Kita sangat kehilangan "sosok" yang menjadi kebanggan bangsa tersebut.

Tahukah Anda burung yang paling terkenal di Indonesia itu?

Inilah jawabnya.

Si Burung Merak Telah Tiada

WS Rendra, budayawan dan penyair ternama yang kerap dijuluki sebagai "Burung Merak", meninggal dunia dalam usia 74 tahun, pada Kamis (6/8) malam.

Kabar meninggalnya WS Rendra diperoleh Kompas.com melalui keterangan putrinya, Clara Shinta. Rendra, yang lahir di Solo 7 November 1935, wafat di kediaman putrinya itu yang terletak di Kompleks Perumahan Pesona Kayangan, Depok.

"Bapak meninggal sekitar pukul 20.30 WIB setelah sempat disuapi bubur dan dikasih minum," ungkap Clara.

Menurut penuturan Clara, yang juga dikenal sebagai artis sinetron, ayahnya memang tengah mengalami sakit komplikasi dan sempat dirawat di rumah sakit.

Hingga saat ini, belum ada informasi tentang rencana pemakaman Rendra. Namun, berdasarkan informasi, saat ini juga tengah dilakukan persiapan di Bengkel Teater, Citayam, Depok, untuk menyambut jenazah WS Rendra. (kompas)

Minggu, 23 Agustus 2009

Pulau Lombok

Pulau Lombok

Pulau Lombok (jumlah penduduk pada tahun 2001: 2.722.123 jiwa)
adalah sebuah pulau di kepulauan Sunda Kecil atau Nusa Tenggara yang terpisahkan oleh Selat Lombok dari Bali di sebelat barat dan Selat Alas di sebelah timur dari Sumbawa. Pulau ini kurang lebih berbentuk bulat dengan semacam "ekor" di sisi barat daya yang panjangnya kurang lebih 70 km. Luas pulau ini mencapai 5.435 km², menempatkannya pada peringkat 108 dari daftar pulau berdasarkan luasnya di dunia. Kota utama di pulau ini adalah Kota Mataram.


Geografi

Selat Lombok menandai batas flora dan fauna Asia. Mulai dari pulau Lombok ke arah timur, flora dan fauna lebih menunjukkan kemiripan dengan flora dan fauna yang dijumpai di Australia daripada Asia. Ilmuwan yang pertama kali menyatakan hal ini adalah Alfred Russel Wallace, seorang Inggris di abad ke-19. Untuk menghormatinya maka batas ini disebut Garis Wallace.

Topografi pulau ini didominasi oleh gunung berapi Rinjani yang ketinggiannya mencapai 3.726 meter di atas permukaan laut dan menjadikannya yang ketiga tertinggi di Indonesia. Gunung ini terakhir meletus pada bulan Juni-Juli 1994. Pada tahun 1997 kawasan gunung dan danau Segara Anak ditengahnya dinyatakan dilindungi oleh pemerintah. Daerah selatan pulau ini sebagian besar terdiri atas tanah subur yang dimanfaatkan untuk pertanian, komoditas yang biasanya ditanam di daerah ini antara lain jagung, padi, kopi, tembakau dan kapas.


Demografi

Peta bahasa di pulau Lombok

Sekitar 80% penduduk pulau ini adalah suku Sasak, sebuah suku bangsa yang masih dekat dengan suku bangsa Bali, tetapi sebagian besar memeluk agama Islam. Sisa penduduk adalah orang Bali, Jawa, Tionghoa dan Arab.


Bahasa

Disamping bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, penduduk pulau Lombok (terutama suku Sasak), menggunakan bahasa Sasak sebagai bahasa utama dalam percakapan sehari-hari. Di seluruh Lombok sendiri bahasa Sasak dapat dijumpai dalam empat macam dialek yang berbeda yakni dialek Lombok utara , tengah, timur laut dan tenggara. Selain itu dengan banyaknya penduduk suku Bali yang berdiam di Lombok (sebagian besar berasal dari eks Kerajaan Karangasem), di beberapa tempat terutama di Lombok Barat dan Kotamadya Mataram dapat dijumpai perkampungan yang menggunakan bahasa Bali sebagai bahasa percakapan sehari-hari.


Agama

Sebagian besar penduduk pulau Lombok terutama suku Sasak menganut agama Islam. Agama kedua terbesar yang dianut di pulau ini adalah agama Hindu, yang dipeluk oleh para penduduk keturunan Bali yang berjumlah sekitar 15% dari seluruh populasi di sana. Penganut Kristen, Buddha dan agama lainnya juga dapat dijumpai, dan terutama dipeluk oleh para pendatang dari berbagai suku dan etnis yang bermukim di pulau ini.

Di Lombok Barat bagian utara, tepatnya di daerah Bayan, terutama di kalangan mereka yang berusia lanjut, masih dapat dijumpai para penganut aliran Islam Wetu Telu (waktu tiga). Tidak seperti umumnya penganut ajaran Islam yang melakukan shalat lima kali dalam sehari, para penganut ajaran ini mempraktikan shalat wajib hanya pada tiga waktu saja. Konon hal ini terjadi karena penyebar Islam saat itu mengajarkan Islam secara bertahap dan karena suatu hal tidak sempat menyempurnakan dakwahnya.


Sejarah

Bentuk lumbung padi khas pulau lombok

Menurut isi Babad Lombok, kerajaan tertua yang pernah berkuasa di pulau ini bernama Kerajaan Laeq (dalam bahasa sasak laeq berarti waktu lampau), namun sumber lain yakni Babad Suwung, menyatakan bahwa kerajaan tertua yang ada di Lombok adalah Kerajaan Suwung yang dibangun dan dipimpin oleh Raja Betara Indera. Kerajaan Suwung kemudian surut dan digantikan oleh Kerajaan Lombok. Pada abad ke-9 hingga abad ke-11 berdiri Kerajaan Sasak yang kemudian dikalahkan oleh salah satu kerajaan yang berasal dari Bali pada masa itu. Beberapa kerajaan lain yang pernah berdiri di pulau Lombok antara lain Pejanggik, Langko, Bayan, Sokong Samarkaton dan Selaparang.

Kerajaan Selaparang sendiri muncul pada dua periode yakni pada abad ke-13 dan abad ke-16. Kerajaan Selaparang pertama adalah kerajaan Hindu dan kekuasaannya berakhir dengan kedatangan ekspedisi Kerajaan Majapahit pada tahun 1357. Kerajaan Selaparang kedua adalah kerajaan Islam dan kekuasaannya berakhir pada tahun 1744 setelah ditaklukkan oleh gabungan pasukan Kerajaan Karangasem dari Bali dan Arya Banjar Getas yang merupakan keluarga kerajaan yang berkhianat terhadap Selaparang karena permasalahan dengan raja Selaparang. [2]. Pendudukan Bali ini memunculkan pengaruh kultur Bali yang kuat di sisi barat Lombok, seperti pada tarian serta peninggalan bangunan (misalnya Istana Cakranegara di Ampenan). Baru pada tahun 1894 Lombok terbebas dari pengaruh Karangasem akibat campur tangan Batavia (Hindia Belanda) yang masuk karena pemberontakan orang Sasak mengundang mereka datang. Namun demikian, Lombok kemudian berada di bawah kekuasaan Hindia Belanda secara langsung.

Masuknya Jepang (1942) membuat otomatis Lombok berada di bawah kendali pemerintah pendudukan Jepang wilayah timur. Seusai Perang Dunia II Lombok sempat berada di bawah Negara Indonesia Timur, sebelum kemudian pada tahun 1950 bergabung dengan Republik Indonesia.


Pariwisata

Cidomo, alat transportasi tradisional di pulau lombok, sarana transportasi utama di daerah pedesaan

Lombok dalam banyak hal mirip dengan Bali, dan pada dasawarsa tahun 1990-an mulai dikenal wisatawan mancanegara. Namun dengan munculnya krisis moneter yang melanda Indonesia pada akhir tahun 1997 dan krisis-krisis lain yang menyertainya, potensi pariwisata agak terlantarkan. Lalu pada awal tahun 2000 terjadi kerusuhan antar-etnis dan antar agama di seluruh Lombok sehingga terjadi pengungsian besar-besaran kaum minoritas. Mereka terutama mengungsi ke pulau Bali. Namun selang beberapa lama kemudian situasi sudah menjadi kondusif dan mereka sudah kembali. Pada tahun 2007 sektor pariwisata adalah satu-satunya sektor di Lombok yang berkembang.


More Information :

http://www.itravelindonesia.com/bali&lombok.htm

Kamis, 04 Juni 2009

Komodo Island

Between Sumbawa and Flores, isolated by magnificent waves and strong currents, Komodo and Rinca Island is home to the dragons.

The largest carnivorous lizards in the world live here. The island is home to thousands of Komodo dragons. Known as ora, they grow to 3m in length, 100kg or more in weight, and feed on deer and goat.

From the port of Labuan Bajo in Flores, it takes about 2 hours to get to the national park. Activities include Dragon spotting, hiking, and snorkeling around the island.

Rangers are knowledgeable and you will easily find the dragons sun-bathing. Ask the rangers to take you to the nest.

Personally Rinca Island is a better alternative. . It has as many dragons as Komodo Island, but is nearer to Labuan Bajo.

Underwater beauty abounds, the reefs are international class. Tours start at the bustling little town of Labuan Bajo.


Visit Our website at : http://www.itravelindonesia.com

-Travel solutions for your Indonesian adventure-

Rabu, 03 Juni 2009

Spa

An Indonesian Spa offers a range of traditional treatments. Women believe in the healing power of touch. Indonesians love their weekly urut or massage. Spas in West Java , particularly Bandung are popular healing centres when matched with a course of herbal beverages.

Spas in Bali have all the bells and whistles but generally cost a little more at Seminyak or in the 5 star hotels.


Balines Boreh

An ancient spa treatment designed to protect you from colds and to strengthen your immune system. It is especially effective for fever, muscle aches and arthritis. The treatment begins with an aromatherapy footbath. A deep tissue massage follows. You are then rubbed with the Boreh or herb mixture. This mixture consist of sandalwood, cloves, cinnamon, ginger, nutmeg, coriander and rice flour. This will have a warming effect on your skin. When the paste is dried, it will then be gently rubbed off. You will then be treated to a warm steam bath. This improves circulation which puts you in a state of deep relaxation. You are then left to enjoy a specially drawn floral bath.

Mandi Lulur

This treatment is originally a bridal ritual from the palaces of java. This beauty and care treatmen starts with a relaxing deep tissue massage. The body is then caked with a paste consisting of rice flour, turmeric, sandalwood and jasmine. After the paste is dried, the paste is gently rubbed off, removing your dead cells and revealing your fresh layer of new skin.



Aromatherapy massage

Ritual traditional massage is designed to relive pain. Deep body acupressure is applied to the palm, feet and scalp.A special blend of massage oil is used. Oils include lavender, cendana and jasmine.


For Information about Spa, Massage, Lulur

You can visit our Website : http://www.itravelindonesia.com/spa_page.htm

Selasa, 26 Mei 2009

Hiking

There are several great hiking trails in Indonesia. Guides are necessary, as trails are not as well marked, as you would find in Nepal. Our pick of great hiking include Leuser, Ujung Kulon, Baliem, Tanah Toraja, and the ever-popular Rinjani.










Bukit Lawang allows for short 4 hour jungle walks that are less strenuous. Otherwise base yourself at Gurah. The Orang Utan sanctuary is delightful. An overnight trek would mean the unforgettable experience of a night in the Sumatran jungle.


Ujung Kulon National Park










This is a UNESCO World Heritage Site. The home of the endangered one horned Javan Rhinoceros, the trails generally follow the coast of this remote corner of West Java.
You will see wild cattle, boar, monkeys, gibbons, deer, crocodile and perhaps the elusive panther. It is a bird watching haven and also offers snorkeling opportunities.












The culture of Torajans, gravesites, architecture and vibrant ceremonies invite all trekkers to stay longer than they planned. Rantepao is an excellent base and most treks start a few minutes out of the ‘city’ centre.
Batutumonga offers a dramatic perch to view Sa’Adan Valley and distant Rantepao.Londa and Lemo have extensive burial caves and tau tau.










This is one of the most popular trekking trips in Indonesia. Climbing a volcanic peak already carries a certain cache. When combined with a caldera containing a 6 km lake, hot springs, and a newly emerging volcano within a volcano, it makes for an unforgettable experience.
It is very cold at the summit and Gunung Baru ( new mountain) erupted as recently as 2004.

Visit Our website at : http://www.itravelindonesia.com

-Travel solutions for your Indonesian adventure-

Diving & Snorkeling

You are on the largest archipelago in the world. Indonesia has too many diving and snorkeling spots to list. . Many are easily accessible. PADI is well recognized and many travelers take their basic open water certification here as part of their holiday. Prices vary but count on about US$ 350 for a 4-day course. Instructors are multilingual. When choosing a dive operator, do check on their equipment. Too cheap means they are cutting corners. 2 dives cost about US$ 30 at most sites. We have listed a few dive sites that you may find interesting.











Pulau Seribu literally means a thousand islands about 17 km off the North Coast of Jakarta.There are actually only 130 islands. Many have resorts that fill up during the weekends and school holidays. Pulau Kotok offers the best diving although it pales in comparison to diving spots anywhere out of Pulau Seribu. We recommend it only if you are stuck in Jakarta and going nowhere else.


Bunaken Reef

This is a world class diving and snorkeling site. The island is part of the Bunaken Manado Tua Marine National Park. The coral drop-offs, caves and valleys are easily accessible and it is common to see large fish including rays, dolphins, shark and turtle. There is flat coral 100 m off Liang Beach that suddenly drops from 2m into black nothingness. Bunaken is close to Manado, Sulawesi.


Raja Ampat

Located in one of the remotest areas of Indonesia, Raja Ampat in Papua is magnificent. It is accessible from Sorong.
Home to newly discovered species, these are truly unspoilt and pristine. The waters are fairly sheltered and offer diving year round. Coupled with bird watching to catch the elusive birds of paradise, white sandy beaches, and the mystery of Papua, this dive spot adds spice to your diving tales back home.


Bali

Most divers end up diving in Bali. Reefs are varied, easily accessible, and competition keeps prices competitive. There are far too many dive sites to list here.
Padangbai is popular for PADI courses. Calm shallow waters and vibrant marine life only 5 minutes off shore, make it an excellent choice for beginners. The family of nurse sharks at Blue Lagoon will thrill newbie’s. Nusa Penida and Lembongan dives are run from Padangbai to catch the 2m radius flatfish Mola-mola. Manta Point is also popular.
Tulamben in the North East boasts wreck diving 101. The SS Liberty, a WW2 torpedoed ship lays in shallow waters only 10 m off the coast. The hull has broken into sections but you can easily dive through it. There is a lot of marine life, although it can get crowded with up to 50 divers during peak periods. Snorkeling here is also good.



Visit Our website at : http://www.itravelindonesia.com

-Travel solutions for your Indonesian adventure-

Keraton Yogyakarta













It might be bizarre to find an active palace in a democratic nation like Indonesia. But Kraton Yogyakarta, is the seat of reigning Sultan Hamengkubuwono X. The Sultan rules the hearts and minds of the people in Central Java and is a successful businessman and politician. Rumors are rife that he will stand for Presidential elections in 2009.

Kraton, came from the word Ka-Ratu-an, which means the living place of King/Queen. The Kraton was built by Pangeran Mangkubumi after the Giyanti Agreement, and located between two rivers to minimize flooding in wet season. The first king, Pangeran Mangkubumi, titled himself as Sri Sultan Hamengku Buwono I.
Kraton Yogyakarta also played an important role in the independence movement of Indonesia.

The palace itself is large, stretching 5km long, and 2km wide. Unfortunately, visitors are not allowed to enter the deepest recesses of the Kraton. Otherwise , you are free to wander around. The interesting small museums in the palace display emban costumes, horse carriages and the bathing pools. A tip for visitors, proper dress is compulsory to enter the palace.

You might be surprised that the palace has around 10.000 people working as Abdi Dalem or servants. They serve the royal family, and prepare for royal occasions and ceremonies.





Visit Our website at : http://www.itravelindonesia.com

-Travel solutions for your Indonesian adventure-

Web Links Directory Travel Directory - Tour, Travel, Tourism websites Travel Directory - An online comprehensive travel directory of quality travel tourism related websites and articles. hot vacations Xavier Seek - The new search engine Bugs Directory Web Directory Of The World - Free Add Site Links Thales Directory Web Design Peterborough Dmegs Web Directory